SUARA.NABIRE - Sidang Jemaat ke-32 GKI Silo Kalibobo, Klasis Nabire, berlangsung pada Jumat (27/11/20), pukul 09.00 WIT dan diikuti oleh 129 peserta sidang yang merupakan anggota sidi jemaat yang diundang Majelis Jemaat Silo.
Adapun 129 peserta sidang tersebut terdiri dari 5 orang Pimpinan sidang, 1 orang Badan Pekerja Klasis, 1 orang BPPG Klasis, 5 orang BPPG Jemaat, 1 Tamu/Undangan, 89 Majelis Jemaat, 12 Anggota Sidi Jemaat (Wyk I-VI), 12 Badan Pelayan Unsur, dan 2 orang perwakilan dari Pos PI Jemaat GKI "Bukit Sion" KM 67 Centico
Sidang berlangsung di bawah tema "Datanglah Kerajaan-Mu" (Matius 6:10 a), dengan sub tema: "Menjadi Gereja yanng Dewasa, Mandiri dan Missioner".
Sidang diawali ibadah pembukaan yang dipimpin Pdt. Maxi Mofu, S.Si, dan dilanjutkan Laporan Ketua Panitia, dan Sambutan Ketua Majelis Jemaat Silo, diteruskan dengan sambutan BPK Klasis Nabire yang diwakili oleh Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th, sekaligus membuka Sidang Jemaat ke-32 GKI Klasis Nabire Majelis Jemaat Silo Kalibobo
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Sym Dominggus Rumkabu, melaporkan bahwa pada hakikatnya GKI di Tanah Papua mempunyai panggilan yang memberikan pelayanan kepada umat-Nya berdasarkan program-program kerja yang telah dirumuskan dalam suatu persidangan, yaitu sidang jemaat adalah merupakan tata cara pengambilan keputusan yang tertinggi menurut asas GKI di Tanah Papua.
" Berdasarkan hal tersebut maka Jemaat Silo Kalibobo saat ini telah melaksanakan sidang Jemaat ke-32 tahun 2020 yang mana akan merumuskan program pelayanan yang dilaksanakan pada tahun 2021 yang akan datang," demikian tutur Dominggus dalam laporannya.
Untuk itu, lanjut Dominggus, bahwa demi tercapainya tujuan tersebut diatas, Panitia Sidang ke-32 tahun 2020 dituntut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar sidang Jemaat ke-32 dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama.
Sym Dominggus Rumkabu (Ketua Panitia)
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Jemaat Silo, Pdt. Abriyani K. Ngangangor, S.Si Teol, dalam sambutannya menegaskan bahwa persidangan adalah sebuah momen evaluasi, baik itu evaluasi pelayanan tetapi juga evaluasi anggaran tahunan.
"Secara khusus dalam persidangan yang ke-32 Jemaat Silo Kalibobo, ini merupakan evaluasi pelayanan dan anggaran, keuangan gereja tahun 2019/2020. Tetapi juga sekaligus merupakan ajang momentum untuk merancangkan program dan anggaran tahunan 2020/2021," tutur Abriyani.
Oleh sebab itu, lanjut Abriyani, momen tersebut adalah momen yang berharga dalam catatan sejarah pelayanan kesaksian dan persekutuan Jemaat di GKI Silo Kalibobo.
"Yang pasti harapan saya sebagai Ketua Majelis Jemaat Silo, Ini merupakan persidangan yang ke-32. Dan oleh karena ini persidangan yang ke-32, maka ini dapat mengukur kedewasaan Jemaat dan semua utusan dalam persidangan ini untuk jauh lebih dewasa," ungkap Abriyani ketika ditemui awak media ini saat rehat.
Pdt. A.K.Ngangangor, S.Si Teol (Ketua Jemaat Silo Kalibobo)
Abriyani berharap melalui persidangan yang ke-32 tersebut, Jemaat GKI Silo Kalibobo akan semakin dewasa, mandiri, dan misioner.
"Yang menjadi harapan sebagaimana yang tertuang dalam tema dan sub tema, kiranya itu mengantar kita dalam seluruh persidangan disepanjang hari ini untuk menjadikan Jemaat ini, Gereja ini, GKI Silo Kalibobo, yang ada dibawah GKI Tanah Papua Klasis GKI Nabire, untuk semakin dewasa, mandiri, dan misioner," demikian harapan Abriyani selaku Ketua Majelis Jemaat Silo Kalibobo.
BPK Klasis Nabire, yang diwakili oleh Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th, mengharapkan bahwa sidang Jemaat Ke-32 GKI Jemaat Silo Kalibobo tersebut dapat dilaksanakan secara baik dan serius sehingga dapat merancang semua program-program yang menjadi pergumulan selama ini.
Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th (BPK Klasis Nabire)
"Menyimak semua sidang-sidang Jemaat yang sementara dilaksanakan tahun 2020 ini, khususnya tentang Jemaat GKI Silo Kalibobo, besar harapan kami dari Badan Pekerja Klasis (BPK) yang mewakili semua BPK yang ada, bahwa sidang ini dapat dilaksanakan secara baik dan serius, sehingga dapat merancang semua program-program yang menjadi pergumulan selama ini. Artinya dapat dijawab dalam evaluasi sidang ini," demikian harapan Wospakrik .
Ditambahkannya bahwa sidang jemaat ini bersifat evaluatif atau korektif terhadap semua pelayanan-pelayanan yang belum berjalan secara maksimal selama ini. Oleh sebab itu, dirinya sangat mengharapkan melalui sidang ke-32 Jemaat GKI Silo Kalibobo ini, mampu menjawab persoalan dan problema yang ada dalam jemaat, khususnya pelayanan-pelayanan yang belum dapat terlaksana.
"Saya jamin dengan kehadiran semua peserta secara serius, maka ke depan Jemaat Silo Kalibobo ini dapat mencapai hasil yang baik dalam Tri panggilan gereja itu sendiri, yaitu: bersaksi, bersekutu dan melayani," tutur Wospakrik mewakili BPK Klasis Nabire. (Red).
GALERI:
Adapun 129 peserta sidang tersebut terdiri dari 5 orang Pimpinan sidang, 1 orang Badan Pekerja Klasis, 1 orang BPPG Klasis, 5 orang BPPG Jemaat, 1 Tamu/Undangan, 89 Majelis Jemaat, 12 Anggota Sidi Jemaat (Wyk I-VI), 12 Badan Pelayan Unsur, dan 2 orang perwakilan dari Pos PI Jemaat GKI "Bukit Sion" KM 67 Centico
Sidang berlangsung di bawah tema "Datanglah Kerajaan-Mu" (Matius 6:10 a), dengan sub tema: "Menjadi Gereja yanng Dewasa, Mandiri dan Missioner".
Sidang diawali ibadah pembukaan yang dipimpin Pdt. Maxi Mofu, S.Si, dan dilanjutkan Laporan Ketua Panitia, dan Sambutan Ketua Majelis Jemaat Silo, diteruskan dengan sambutan BPK Klasis Nabire yang diwakili oleh Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th, sekaligus membuka Sidang Jemaat ke-32 GKI Klasis Nabire Majelis Jemaat Silo Kalibobo
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Sym Dominggus Rumkabu, melaporkan bahwa pada hakikatnya GKI di Tanah Papua mempunyai panggilan yang memberikan pelayanan kepada umat-Nya berdasarkan program-program kerja yang telah dirumuskan dalam suatu persidangan, yaitu sidang jemaat adalah merupakan tata cara pengambilan keputusan yang tertinggi menurut asas GKI di Tanah Papua.
" Berdasarkan hal tersebut maka Jemaat Silo Kalibobo saat ini telah melaksanakan sidang Jemaat ke-32 tahun 2020 yang mana akan merumuskan program pelayanan yang dilaksanakan pada tahun 2021 yang akan datang," demikian tutur Dominggus dalam laporannya.
Untuk itu, lanjut Dominggus, bahwa demi tercapainya tujuan tersebut diatas, Panitia Sidang ke-32 tahun 2020 dituntut untuk bekerja dengan sebaik-baiknya agar sidang Jemaat ke-32 dapat berjalan sesuai dengan harapan bersama.
Sym Dominggus Rumkabu (Ketua Panitia)
Ditempat yang sama, Ketua Majelis Jemaat Silo, Pdt. Abriyani K. Ngangangor, S.Si Teol, dalam sambutannya menegaskan bahwa persidangan adalah sebuah momen evaluasi, baik itu evaluasi pelayanan tetapi juga evaluasi anggaran tahunan.
"Secara khusus dalam persidangan yang ke-32 Jemaat Silo Kalibobo, ini merupakan evaluasi pelayanan dan anggaran, keuangan gereja tahun 2019/2020. Tetapi juga sekaligus merupakan ajang momentum untuk merancangkan program dan anggaran tahunan 2020/2021," tutur Abriyani.
Oleh sebab itu, lanjut Abriyani, momen tersebut adalah momen yang berharga dalam catatan sejarah pelayanan kesaksian dan persekutuan Jemaat di GKI Silo Kalibobo.
"Yang pasti harapan saya sebagai Ketua Majelis Jemaat Silo, Ini merupakan persidangan yang ke-32. Dan oleh karena ini persidangan yang ke-32, maka ini dapat mengukur kedewasaan Jemaat dan semua utusan dalam persidangan ini untuk jauh lebih dewasa," ungkap Abriyani ketika ditemui awak media ini saat rehat.
Pdt. A.K.Ngangangor, S.Si Teol (Ketua Jemaat Silo Kalibobo)
Abriyani berharap melalui persidangan yang ke-32 tersebut, Jemaat GKI Silo Kalibobo akan semakin dewasa, mandiri, dan misioner.
"Yang menjadi harapan sebagaimana yang tertuang dalam tema dan sub tema, kiranya itu mengantar kita dalam seluruh persidangan disepanjang hari ini untuk menjadikan Jemaat ini, Gereja ini, GKI Silo Kalibobo, yang ada dibawah GKI Tanah Papua Klasis GKI Nabire, untuk semakin dewasa, mandiri, dan misioner," demikian harapan Abriyani selaku Ketua Majelis Jemaat Silo Kalibobo.
BPK Klasis Nabire, yang diwakili oleh Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th, mengharapkan bahwa sidang Jemaat Ke-32 GKI Jemaat Silo Kalibobo tersebut dapat dilaksanakan secara baik dan serius sehingga dapat merancang semua program-program yang menjadi pergumulan selama ini.
Pdt. Esau M Wospakrik, S.Th (BPK Klasis Nabire)
"Menyimak semua sidang-sidang Jemaat yang sementara dilaksanakan tahun 2020 ini, khususnya tentang Jemaat GKI Silo Kalibobo, besar harapan kami dari Badan Pekerja Klasis (BPK) yang mewakili semua BPK yang ada, bahwa sidang ini dapat dilaksanakan secara baik dan serius, sehingga dapat merancang semua program-program yang menjadi pergumulan selama ini. Artinya dapat dijawab dalam evaluasi sidang ini," demikian harapan Wospakrik .
Ditambahkannya bahwa sidang jemaat ini bersifat evaluatif atau korektif terhadap semua pelayanan-pelayanan yang belum berjalan secara maksimal selama ini. Oleh sebab itu, dirinya sangat mengharapkan melalui sidang ke-32 Jemaat GKI Silo Kalibobo ini, mampu menjawab persoalan dan problema yang ada dalam jemaat, khususnya pelayanan-pelayanan yang belum dapat terlaksana.
"Saya jamin dengan kehadiran semua peserta secara serius, maka ke depan Jemaat Silo Kalibobo ini dapat mencapai hasil yang baik dalam Tri panggilan gereja itu sendiri, yaitu: bersaksi, bersekutu dan melayani," tutur Wospakrik mewakili BPK Klasis Nabire. (Red).
GALERI:
Tidak ada komentar
Posting Komentar