SUARA.NABIRE - Ditemui di lapangan gateball Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan Kabupaten Nabire, pada Jumat (30/06/2020), Sekretaris Pergatsi Kabupaten Nabire, Hermambo Rumaropen S.Sos, mengatakan bahwa olahraga gateball ke depannya bisa digemari semua kalangan usia di Nabire.
"Salah satu komunitas yang mewadahi para penggemar gateball adalah Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi). Dalam hal ini Pergatsi adalah organisasi yang mewadahi pehobi gateball di seluruh Indonesia," tutur Mambo.
Hingga saat ini, lanjut Mambo, anggota komunitas ini sudah sekitar ribuan orang dan tersebar di 24 Provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Papua. Tak heran bila Pergatsi juga kerap menggelar kejuaraan gateball. (Red)
"Ya, saya berharap ke depan olahraga gateball ini bisa digemari semua kalangan usia di Nabire. Karena salah satu hal positif dari bermain gateball ini adalah bisa mengajarkan seseorang untuk bertindak cepat," demikian dikatakan Hermambo yang juga merupakan mantan pemain sepakbola Nabire.
Mambo, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa olahraga gateball bisa mengajarkan pemainnya bertindak cepat lantaran pemain hanya punya waktu maksimal 10 detik untuk memukul bola. Selain itu, bermain gateball juga melatih kemampuan perencanaan, akurasi, dan kerja tim.
Ketika ditemui awak Suara.Nabire di lapangan gateball, mambo juga menegaskan bahwa gateball adalah jenis olahraga yang sangat menarik, karena sangat mudah dimainkan serta cocok untuk semua kalangan umur, baik dari anak-anak hingga ke Lansia.
Hermambo Rumaropen S.Sos, sedang bermain Gateball (Foto:AB)
"Permainannya mudah dan bisa dimainkan kapan saja, serta bisa dimainkan semua usia, baik dari usia anak-anak hingga ke Lansia. Intinya olahraga ini tidak membatasi usia," ujar Hermambo yang saat ini menjabat sebagai Kabid Bina Jaksa Kontruksi di Dinas PU Kabupaten Nabire.
Dijelaskan lanjut oleh Mambo bahwa olahraga gateball ini diinspirasi dari permainan bola kayu (croquet) asal Prancis. Dan Olahraga gateball memang jenis olahraga yang memadukan gerak fisik dan permainan.
"Sehingga olahraga ini bisa dimainkan oleh anak-anak, remaja dan orangtua, baik laki-laki dan perempuan," ujar Mambo.
Sebagai pengurus tim Pergatsi Kabupaten Nabire, Mambo juga membeberkan bahwa sampai sejauh ini tim Pergatsi Nabire sudah mengikuti empat kali even perlombaan setingkat Provinsi Papua, serta satu kali mengikuti perlombaan setingkat Nasional di Bogor, dan sempat masuk ke delapan besar.
Pegawai PU Kabupaten Nabire sedang berlatih Gateball (Foto:AB)
Karena permainan ini belum terlalu di kenal oleh masyarakat kota Nabire dan sekitarnya, maka ke depannya pengurus Pergatsi tentu akan gencar melakukan sosialisasi dengan target sasarannya adalah Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP dan SMA.
"Ke depannya kami akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Nabire guna mensosialisasikan olahraga ini ke sekolah-sekolah formal, mulai dari anak-anak usia SD, SMP hingga SMA," ujar Mambo
Mambo menambahkan bahwa khusus di Indonesia, olahraga yang menggunakan tongkat pemukul, bola dan gawang kecil ini mulai dikenal sejak tahun 1994 melalui turis Jepang ke Bali. Selanjutnya, penggemar gateball meluas ke berbagai daerah seperti Bali, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Banten, dan Jawa Tengah.
Mambo, demikian sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa olahraga gateball bisa mengajarkan pemainnya bertindak cepat lantaran pemain hanya punya waktu maksimal 10 detik untuk memukul bola. Selain itu, bermain gateball juga melatih kemampuan perencanaan, akurasi, dan kerja tim.
Ketika ditemui awak Suara.Nabire di lapangan gateball, mambo juga menegaskan bahwa gateball adalah jenis olahraga yang sangat menarik, karena sangat mudah dimainkan serta cocok untuk semua kalangan umur, baik dari anak-anak hingga ke Lansia.
Hermambo Rumaropen S.Sos, sedang bermain Gateball (Foto:AB)
"Permainannya mudah dan bisa dimainkan kapan saja, serta bisa dimainkan semua usia, baik dari usia anak-anak hingga ke Lansia. Intinya olahraga ini tidak membatasi usia," ujar Hermambo yang saat ini menjabat sebagai Kabid Bina Jaksa Kontruksi di Dinas PU Kabupaten Nabire.
Dijelaskan lanjut oleh Mambo bahwa olahraga gateball ini diinspirasi dari permainan bola kayu (croquet) asal Prancis. Dan Olahraga gateball memang jenis olahraga yang memadukan gerak fisik dan permainan.
"Sehingga olahraga ini bisa dimainkan oleh anak-anak, remaja dan orangtua, baik laki-laki dan perempuan," ujar Mambo.
Sebagai pengurus tim Pergatsi Kabupaten Nabire, Mambo juga membeberkan bahwa sampai sejauh ini tim Pergatsi Nabire sudah mengikuti empat kali even perlombaan setingkat Provinsi Papua, serta satu kali mengikuti perlombaan setingkat Nasional di Bogor, dan sempat masuk ke delapan besar.
Pegawai PU Kabupaten Nabire sedang berlatih Gateball (Foto:AB)
Karena permainan ini belum terlalu di kenal oleh masyarakat kota Nabire dan sekitarnya, maka ke depannya pengurus Pergatsi tentu akan gencar melakukan sosialisasi dengan target sasarannya adalah Sekolah-sekolah formal dari tingkat SD, SMP dan SMA.
"Ke depannya kami akan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Nabire guna mensosialisasikan olahraga ini ke sekolah-sekolah formal, mulai dari anak-anak usia SD, SMP hingga SMA," ujar Mambo
Mambo menambahkan bahwa khusus di Indonesia, olahraga yang menggunakan tongkat pemukul, bola dan gawang kecil ini mulai dikenal sejak tahun 1994 melalui turis Jepang ke Bali. Selanjutnya, penggemar gateball meluas ke berbagai daerah seperti Bali, Jawa Barat, DKI Jakarta, Yogyakarta, Banten, dan Jawa Tengah.
"Salah satu komunitas yang mewadahi para penggemar gateball adalah Persatuan Gateball Seluruh Indonesia (Pergatsi). Dalam hal ini Pergatsi adalah organisasi yang mewadahi pehobi gateball di seluruh Indonesia," tutur Mambo.
Hingga saat ini, lanjut Mambo, anggota komunitas ini sudah sekitar ribuan orang dan tersebar di 24 Provinsi yang ada di Indonesia, termasuk Papua. Tak heran bila Pergatsi juga kerap menggelar kejuaraan gateball. (Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar