Dalam konteks pembelajaran, istilah ‘teknologi’ dan istilah ‘media’ adalah dua kata yang kerapkali ditempatkan saling tumpang tindih. Sebut saja ketika orang menyebutkan benda-benda seperti vcd dan dvd player, televisi dan radio, maka kebanyakan orang sering menyebutkannya dengan kalimat: “itu adalah barang-barang media elektronik” atau dengan kalimat: “barang-barang itu termasuk teknologi elektronik”.
Tentu penempatan kata ‘media’ dan kata ‘teknologi’ dalam kedua kalimat ini kurang tepat, sebab pengertian “teknologi” dengan pengertian “media” dalam konteks pembelajaran, memiliki perbedaan. Maka kedua kalimat di atas akan lebih tepat jika kita sebutkan dengan kalimat: "barang-barang itu adalah hasil dari teknologi".
Pengertian Media
Pada prinsipnya media akan berguna ketika ia digunakan. Manusia yang menggunakan media, dengan manusia yang tidak menggunakan media, adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Ketika seseorang menggunakan media untuk melakukan sesuatu, maka sadar atau tidak sadar, orang tersebut sudah membentuk suatu hubungan yang “mentransformasikan” kondisi atau keadaan yang saling berkomunikasi. Tentu dalam hal ini lebih menunjukkan bahwa, media bukanlah arfefak belaka.
Lalu apakah media itu? Ketika berbicara tentang media saat sekarang ini, maka semua perhatian akan lebih mengarah pada pemenuhan akan kebutuhan manusia. Hampir semua kebutuhan dasar manusia saat ini memang sangat bergantung sepenuhnya pada media untuk menyelesaikannya. Sehingga media tampil sebagai sesuatu yang sangat menentukan peradaban manusia sebagai insan pendidikan.
Kata “media” mulanya berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “medium” yang artinya “antara”. Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Sharon E Smaldino, dkk, 2011:7). Sehingga kata “medium” dapatlah diartikan sebagai “perantara” atau sesuatu yang digunakan atau dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu (Munir, 2013:2).
Sementara menurut American Heritage Electronic Dictionary dalam Busthan Abdy (2017), “media” dapatlah diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Dalam konteks pendidikan, menurut Gerlach & Ely (1971) bahwa media jika dipahami secara garis besarnya, maka dia adalah manusia (orang/individu), materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi, menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah dari siswa, adalah merupakan media.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka media adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Sehingga tujuan utama dari media pendidikan adalah untuk memudahkan komunikasi dalam pembelajaran.
Pengertian Teknologi
Sejak dulu hingga sekarang, teknologi sebenarnya sudah menyatu ke dalam kehidupan manusia, yang sekaligus juga memunculkan dua dampaknya bagi keberlangsungan kehidupan manusia: positif dan negatif. Berdampak positif ketika teknologi mempermudah keberlangsungan hidup manusia sebagai penggunanya, dan berdampak negatif jika ia menghancurkan kehidupan manusia/penggunanya.
Dengan beragam cara untuk memenuhi kebutuhan manusia inilah, maka teknologi pada akhirnya banyak mempengaruhi manusia dalam peradaban kehidupan di planet bumi ini. Sebut saja, manusia-manusia zaman dulu yang menghitung waktu dengan memanfaatkan sinar matahari dengan mengukur panjang bayangan mereka agar dapat mengetahui jam berapa saat itu. Hingga akhirnya, manusia membuat alat penunjuk waktu dengan bantuan sinar matahari yang mampu mengukur bayangan saat bayangan tersebut bergerak mengelilingi lempengan jam seperti jam tangan, sehingga mereka bisa menandai jam dengan letak posisi matahari.
Atau misalnya, manusia dulu yang membuat api dengan cara menggesekan 2 benda kasar sehingga menimbulkan semacam arus listrik yang semakin memperkuat gesekan hingga lebih cepat menimbulkan percikan api. Nah, dari kedua hal ini, maka cara-cara atau teknik-teknik yang digunakan untuk menentukan waktu dan menciptakan api itulah yang dapat dikatakan sebagai “teknologi”.
Dalam hal lainnya, kita tidak dapat mendefinisikan konsep teknologi pembelajaran, sebelum memahami terlebih dahulu bagaimana pengertian, sifat dan prinsip, serta fungsi teknologi secara umum, juga perbedaan teknologi, ilmu dan rekayasa. Untuk itu, pembahasan ini akan dimulai dengan pengertian teknologi secara umum.
Istilah teknologi, awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “technologia”, yang merupakan gabungan dua kata: “techne” (kemampuan) dan “logia” (ungkapan) yang artinya kemampuan dalam mengungkapkan sesuatu.
Dalam sejarah peradaban manusia, perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno, pemikiran dan hasil kebudayaan memang telah tampak berorientasi menuju bidang teknologi. Namun, istilah teknologi sendiri baru dapat dipakai untuk pertama kalinya, oleh Philips tahun 1706, yakni dalam karya berjudul: Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical (Teknologi: Deskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin).
Selanjutnya pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika Serikat, Read Bain, menuliskan dalam jurnalnya, kalimat berikut...“technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them” (Read Bain, dalam Busthan Abdy, 2017). Artinya bahwa, teknologi dapatlah meliputi semua alat, seperti: mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut atau pemindah dan pengomunikasi, keterampilan yang memungkinkan manusia menghasilkan semua itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, kata “teknologi” dapatlah diartikan ke dalam dua definisi. Pertama, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis atau bisa diartikan sebagai kajian ilmu pengetahuan terapan. Kedua, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Sharon E Smaldino, dkk, dalam Busthan Abdy (2017), menyatakan bahwa kata “teknologi” selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari sekedar peranti keras hingga pada cara yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Demikian halnya menurut Wikipedia (2006), teknologi merupakan istilah atau kata yang sangat luas maknanya, karena selalu berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan.
Dari definisi teknologi menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi dapat dipahami ke dalam 2 kategori, yaitu (1) Teknologi sebagai ilmu pengetahuan dan (2) Teknologi sebagai mesin.
Pertama. Teknologi sebagai ilmu. Pengertian dan pemahaman “teknologi sebagai ilmu” akan tergantung pada “kebutuhan” manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya bahwa, teknologi adalah bagaimana manusia menemukan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat cara-cara dan teknik-teknik untuk memenuhi kebutuhannya untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, seorang anak yang kuliah di kota, ingin meminta uang kepada orangtuanya, maka anak tersebut akan mencari cara agar keinginannya ini dapat terpenuhi dengan secepatnya. Maka anak tersebut bisa mengetik sms melalui handpone, atau mungkin bisa pula menulis surat lalu dititipkan kepada temannya yang hendak pulang kampung.
Maka pada contoh di atas, teknologi adalah cara yang digunakan anak tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhannnya. Dalam contoh seperti ini, uang adalah kebutuhan, sedangkan ‘mengetik dan sms’ serta ‘menulis dan surat’ adalah teknologi. Sedangkan ‘teman’ yang membawa suratnya, serta ‘handpone’ yang digunakan menulis sms adalah media (perantara). Pada titik ini, maka teknologi adalah “kebutuhan” (needs) yang berbentuk metode atau teknik yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kedua. Teknologi sebagai mesin. Pengertian dan pemahaman “teknologi sebagai mesin” cenderung mengarah pada “hasil teknologi” (teknologis), yaitu apa saja yang dihasilkan dari cara-cara, prinsip-prinsip dan pemikiran manusia, dalam bentuknya sebagai mesin (alat). Hasil teknologi ini (mesin) digunakan sebagai alat untuk “menunjang” aktivitas manusia dalam segala hal. Misalnya dalam komunikasi alatnya adalah handpond. Dalam transportasi alatnya adalah kendaraan berupa motor, mobil, pesawat. Dalam presentasi sebuah materi alatnya berupa proyektor, laptop, notebook, dll. Semua alat ini prinsipnya adalah untuk menunjang dan mempermudah semua pekerjaan yang dilakukan manusia.
Pengertian Media
Pada prinsipnya media akan berguna ketika ia digunakan. Manusia yang menggunakan media, dengan manusia yang tidak menggunakan media, adalah dua kondisi yang sangat berbeda. Ketika seseorang menggunakan media untuk melakukan sesuatu, maka sadar atau tidak sadar, orang tersebut sudah membentuk suatu hubungan yang “mentransformasikan” kondisi atau keadaan yang saling berkomunikasi. Tentu dalam hal ini lebih menunjukkan bahwa, media bukanlah arfefak belaka.
Lalu apakah media itu? Ketika berbicara tentang media saat sekarang ini, maka semua perhatian akan lebih mengarah pada pemenuhan akan kebutuhan manusia. Hampir semua kebutuhan dasar manusia saat ini memang sangat bergantung sepenuhnya pada media untuk menyelesaikannya. Sehingga media tampil sebagai sesuatu yang sangat menentukan peradaban manusia sebagai insan pendidikan.
Kata “media” mulanya berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata “medium” yang artinya “antara”. Istilah ini merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sebuah sumber dan sebuah penerima (Sharon E Smaldino, dkk, 2011:7). Sehingga kata “medium” dapatlah diartikan sebagai “perantara” atau sesuatu yang digunakan atau dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan, atau membawa sesuatu (Munir, 2013:2).
Sementara menurut American Heritage Electronic Dictionary dalam Busthan Abdy (2017), “media” dapatlah diartikan sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Dalam konteks pendidikan, menurut Gerlach & Ely (1971) bahwa media jika dipahami secara garis besarnya, maka dia adalah manusia (orang/individu), materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi, menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan lingkungan luar sekolah dari siswa, adalah merupakan media.
Berdasarkan kedua definisi di atas, maka media adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran. Sehingga tujuan utama dari media pendidikan adalah untuk memudahkan komunikasi dalam pembelajaran.
Pengertian Teknologi
Sejak dulu hingga sekarang, teknologi sebenarnya sudah menyatu ke dalam kehidupan manusia, yang sekaligus juga memunculkan dua dampaknya bagi keberlangsungan kehidupan manusia: positif dan negatif. Berdampak positif ketika teknologi mempermudah keberlangsungan hidup manusia sebagai penggunanya, dan berdampak negatif jika ia menghancurkan kehidupan manusia/penggunanya.
Dengan beragam cara untuk memenuhi kebutuhan manusia inilah, maka teknologi pada akhirnya banyak mempengaruhi manusia dalam peradaban kehidupan di planet bumi ini. Sebut saja, manusia-manusia zaman dulu yang menghitung waktu dengan memanfaatkan sinar matahari dengan mengukur panjang bayangan mereka agar dapat mengetahui jam berapa saat itu. Hingga akhirnya, manusia membuat alat penunjuk waktu dengan bantuan sinar matahari yang mampu mengukur bayangan saat bayangan tersebut bergerak mengelilingi lempengan jam seperti jam tangan, sehingga mereka bisa menandai jam dengan letak posisi matahari.
Atau misalnya, manusia dulu yang membuat api dengan cara menggesekan 2 benda kasar sehingga menimbulkan semacam arus listrik yang semakin memperkuat gesekan hingga lebih cepat menimbulkan percikan api. Nah, dari kedua hal ini, maka cara-cara atau teknik-teknik yang digunakan untuk menentukan waktu dan menciptakan api itulah yang dapat dikatakan sebagai “teknologi”.
Dalam hal lainnya, kita tidak dapat mendefinisikan konsep teknologi pembelajaran, sebelum memahami terlebih dahulu bagaimana pengertian, sifat dan prinsip, serta fungsi teknologi secara umum, juga perbedaan teknologi, ilmu dan rekayasa. Untuk itu, pembahasan ini akan dimulai dengan pengertian teknologi secara umum.
Istilah teknologi, awalnya berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata “technologia”, yang merupakan gabungan dua kata: “techne” (kemampuan) dan “logia” (ungkapan) yang artinya kemampuan dalam mengungkapkan sesuatu.
Dalam sejarah peradaban manusia, perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno, pemikiran dan hasil kebudayaan memang telah tampak berorientasi menuju bidang teknologi. Namun, istilah teknologi sendiri baru dapat dipakai untuk pertama kalinya, oleh Philips tahun 1706, yakni dalam karya berjudul: Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical (Teknologi: Deskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin).
Selanjutnya pada tahun 1937, seorang sosiolog Amerika Serikat, Read Bain, menuliskan dalam jurnalnya, kalimat berikut...“technology includes all tools, machines, utensils, weapons, instruments, housing, clothing, communicating and transporting devices and the skills by which we produce and use them” (Read Bain, dalam Busthan Abdy, 2017). Artinya bahwa, teknologi dapatlah meliputi semua alat, seperti: mesin, aparat, perkakas, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut atau pemindah dan pengomunikasi, keterampilan yang memungkinkan manusia menghasilkan semua itu.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi online, kata “teknologi” dapatlah diartikan ke dalam dua definisi. Pertama, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis atau bisa diartikan sebagai kajian ilmu pengetahuan terapan. Kedua, teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Sharon E Smaldino, dkk, dalam Busthan Abdy (2017), menyatakan bahwa kata “teknologi” selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari sekedar peranti keras hingga pada cara yang sistematis dalam menyelesaikan masalah. Demikian halnya menurut Wikipedia (2006), teknologi merupakan istilah atau kata yang sangat luas maknanya, karena selalu berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan keterampilan.
Dari definisi teknologi menurut ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi dapat dipahami ke dalam 2 kategori, yaitu (1) Teknologi sebagai ilmu pengetahuan dan (2) Teknologi sebagai mesin.
Pertama. Teknologi sebagai ilmu. Pengertian dan pemahaman “teknologi sebagai ilmu” akan tergantung pada “kebutuhan” manusia untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya bahwa, teknologi adalah bagaimana manusia menemukan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat cara-cara dan teknik-teknik untuk memenuhi kebutuhannya untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, seorang anak yang kuliah di kota, ingin meminta uang kepada orangtuanya, maka anak tersebut akan mencari cara agar keinginannya ini dapat terpenuhi dengan secepatnya. Maka anak tersebut bisa mengetik sms melalui handpone, atau mungkin bisa pula menulis surat lalu dititipkan kepada temannya yang hendak pulang kampung.
Maka pada contoh di atas, teknologi adalah cara yang digunakan anak tersebut untuk bisa memenuhi kebutuhannnya. Dalam contoh seperti ini, uang adalah kebutuhan, sedangkan ‘mengetik dan sms’ serta ‘menulis dan surat’ adalah teknologi. Sedangkan ‘teman’ yang membawa suratnya, serta ‘handpone’ yang digunakan menulis sms adalah media (perantara). Pada titik ini, maka teknologi adalah “kebutuhan” (needs) yang berbentuk metode atau teknik yang dibutuhkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Kedua. Teknologi sebagai mesin. Pengertian dan pemahaman “teknologi sebagai mesin” cenderung mengarah pada “hasil teknologi” (teknologis), yaitu apa saja yang dihasilkan dari cara-cara, prinsip-prinsip dan pemikiran manusia, dalam bentuknya sebagai mesin (alat). Hasil teknologi ini (mesin) digunakan sebagai alat untuk “menunjang” aktivitas manusia dalam segala hal. Misalnya dalam komunikasi alatnya adalah handpond. Dalam transportasi alatnya adalah kendaraan berupa motor, mobil, pesawat. Dalam presentasi sebuah materi alatnya berupa proyektor, laptop, notebook, dll. Semua alat ini prinsipnya adalah untuk menunjang dan mempermudah semua pekerjaan yang dilakukan manusia.
Oleh: Abdy Busthan
Tulisan ini dikutip dari Buku:
"Media & Multimedia dalam Teknologi Pembelajaran: Konsep, Prinsip dan Aplikasi"
Penulis: Abdy Busthan,
Info Kontak: 081333343222 (Whatsapp)
Tidak ada komentar
Posting Komentar