Duka Durjana
Karya: Abdy Busthan
Jika aku ingin kembali,
Ku ingin senyum, bukan tangisan
Jika aku ingin membeli,
Ku ingin bernafas, bukan kematian
Jingga apa? warna apa? bedebah apa,
Jawabnya, itu naluri bukan pertapa,
Jujur, meski maskulin tak pantas ada,
Jantung langit juga liar mendekap bara
Tuhan, Tuhan, Tuhan,
Ampun, ampun, ampun ....
Singgasana badai menghujam tirai epidermis,
Harapan berderai, seakan biduk bersujud miris
Hari terkapar resah, dalam untaian sang pesimis
Seharusnya progeni berkelakar, lalu optimis
Tanpa ampun, amarah racunmu meneror
Tak tampak lagi peraduan maafmu mengalir
Tempat aman kian bringas menjadi kotor
Titah amanat semakin tak terhiraukan terukir
Tembang lara semakin sendu tak berpelipur
Aku hanya ingin,
Tak ada lagi tangisan di dunia ini,
Sebab tangisan mengisyaratkan duka
Aku hanya ingin,
Tempat sembilu tak mengalir lagi,
Seakan menimpa mereka yg tak berdosa
Tuhan, akankah fakta mengingkari fakta?
Tuhan, bisakah musibah berganti mujizat ?
Tuhan, pernahkah kehidupan berlalu dari derita?
Tuhan, mampukah vonis tertunda, lalu terlambat?
Jika aku ingin kembali,
Aku pun tak kembali lagi
Jika aku tak kembali lagi,
Aku hanya ingin untuk kembali
(Ketika Mr X, terkena kanker jahat, ia meninggalkanku di kediamannya-Surabaya)
Tidak ada komentar
Posting Komentar