KIM Online - Ada yang unik dalam susunan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024 yang baru saja diumumkan oleh Presiden Jokowi hari ini, Rabu ((23/10/2019) . Salah satu diantaranya adalah jabatan Menteri Agama yang diserahkan kepada mantan Jenderal Fachrul Razi yang menggantikan Menteri Agama sebelumnya, Lukman Hakim Saifuddin.
Tentu banyak kalangan bertanya-tanya, mengapa posisi ini harus diberikan kepada Fachrul Razi yang notabene merupakan pensiunan TNI? Bahkan diketahui pula bahwa Razi adalah jenderal yang pernah mengkritik keras Prabowo dan mengaitkannya dengan tanggung jawab urusan 1998.
Beberapa kalangan mulai melihat ini sebagai suatu warning bagi kaum radikalis agama yang selama ini masih bergentayangan di medan merdeka ini. Kaum radikalis siap dihancurkan sampai ke akar-akarnya, dengan posisi kepemimpinan Fachrul Razi di kursi kementerian agama.
Beberapa pengamat melihat bahwa Jenderal (Purn.) Fachrul Razi memiliki kemampuan yang mumpuni dan selama ini memiliki keseriusannya dalam memberantas radikalisme. Dia benar-benar dikonfirmasi terhadap masalah ini. Karena jiwa cinta tanah air yang ditanamkan, sudah mendarah daging.
Meski saat ini kementerian agama memiliki kepentingan luas, namun radikalisme bukan hal yang bisa dianggap santai dan utama. Radikalisme itu benar-benar mengakar. Mereka tidak butuh jumlah besar. Jumlah kecil yang terorganisasi saja sudah bisa membuat Suriah menjadi “Suriah” saat ini.
Kementerian Agama di bawah jenderal purnawirawan Fachrul Razi tentu diharapkan bisa membasmi terorisme dengan menggunakan agama sampai ke akar rumputnya.
Rekam Jejak Fachrul Razi & Pemecatan Prabowo
Bagi sebagian besar masyarakat mungkin tidak terlalu mengenal sosok Facrul Razi ini. Dia merupakan pensiunan jenderal dengan jabatan terakhirnya Wakil Panglima TNI pada 1999-2000.
Pria kelahiran Banda Aceh pada 26 Juli 1947 juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan pada 1999.
Selain memiliki jabatan militer, Fachrul juga mendukung Ketua Tim Bravo 5, tim sukses yang mendukung Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Tim Bravo 5 juga terkenal ikut mendukung pasangan Jokowi-JK dalam Pilpres 2014 . Tim Bravo 5 juga pernah memberikan pensiunan jenderal yang ingin ikut mendukung Jokowi dalam gelaran pemilihan Presiden periode 2014 dan 2019.
Di lain sisi, Fachrul Razi juga pernah bertindak sebagai Wakil Panglima TNI selama periode tahun 1999-2000. Perannya saat pemecatan Prabowo Subianto dari TNI kembali mencuat beberapa kali.
Namun, dilaporkan bahwa Fachrul disambut baik oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto baik-baik saja.
"Saya dengan Pak Prabowo biasa-biasa saja, kalau ketemu ya peluk-pelukan makan sama-sama enggak ada yang aneh dalam sistem yang terbangun," kata Fachrul, diakses Rabu, 23 Oktober 2019.
Fachrul mengatakan, tidak ada masalah dengan Prabowo di masa kedinasan militer maupun pribadi.
Setelah memperoleh pensiun dari kemiliter, Fachrul Razi memenangkan penghargaan perusahaan antara PT Hoba di PT Toba Sejahtera (sejak 2005) dan Komisaris Utama CP Prima (2010).
Dia merupakan Komisaris Utama PT Aneka Tambang Tbk. Berikut beberapa jabatan yang pernah diemban oleh Fachrul Razi:
1. Brigade Komandan Infanteri Lintas Udara 17 Kujang 1 Kostrad
2. Wakil Asisten Operasi KASAD
3. Kepala Staf Daerah Militer VII / Wirabuana
4. Gubernur Akademi Militer (1996-1997)
5. Asisten Operasi KASUM ABRI (1997-1998)
6. Kepala Staf Umum ABRI (1998-1999) [2]
7. Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (1999)
8. Wakil Panglima TNI (1999-2000)
Bila Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan, apakah maksud Fachrul Razi menjadi Menteri Agama? Ya, kita lihat saja bagaimana kinerja keduanya pada lima tahun mendatang ini!
Tidak ada komentar
Posting Komentar