SUARA.NABIRE - Selain menembak dua orang guru, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker juga membakar 3 Sekolah di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, pada Kamis (8/04/21).
Kedua guru yang ditembak KKB bernama Oktovianus Rayo (43) dan Yonatan Raden (28). Keduanya merupakan guru yang bertugas di Kabupaten Puncak
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura pada Jumat (9/4/2021) pagi, membenarkan aksi pembakaran tiga sekolah tersebut pascapenembakan salah seorang guru bernama Oktovianus di Kampung Julukoma, Distrik Beoga.
Menurut Kapolda, pelaku yang terlibat adalah KKB pimpinan Sabinus Waker. ”Sekolah yang dibakar KKB meliputi SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga. Para pelaku membakar ketiga sekolah ini pada pukul 18.15 WIT,” ungkap Kapolda Papua, Mathius.
Kapolda menambahkan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim ke Distrik Beoga untuk menindak tegas anggota KKB Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya. Diketahui kelompok ini ke Beoga untuk bertemu dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
”Kelompok ini berjumlah 75 orang dan menguasai senjata api. Tim kami akan berupaya menghentikan aksi KKB yang menyebabkan Beoga tidak kondusif,” ujar Kapolda
Sebelumnya, KKB pimpinan Sabinus Waker menembak Oktovianus yang berprofesi sebagai guru SD pada pukul 09.30 WIT di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pak Guru berusia 42 tahun ini meninggal di tempat karena terkena dua tembakan di tubuhnya.
Sehari kemudian, tepatnya hari Jumat (9/04/21), KKB kembali menembak seorang guru lainnya, bernama Yonatan Raden (28 Tahun).
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, penembakan KKB terhadap Yonatan Raden terjadi pada hari Jumat sekitar pukul 16.45 WIT, dimana ketika itu korban bersama saksi JS menggunakan sepeda motor berboncengan menuju Kampung Ongolan untuk mengambil terpal guna membungkus jenazah Oktovianus Rayo yang berada di Puskesmas Beoga.
Namun setibanya mereka di ujung bandara, tiba-tiba KKB menembak mereka 2 kali sehingga keduanya berusaha menghindari tembakan dengan melaju menuju Kampung Ongolan.
Selang beberapa saat kemudian terdengar bunyi tembakan dari arah belakang Koramil. Selanjutnya personel gabungan melakukan tembakan balasan ke arah belakang Koramil.
Pada sekitar 18.30 WIT, korban Yonatan Rade kemudian ditemukan meninggal dunia pas di depan rumah JS di Kampung Ongolan. Personel gabungan kemudian mengevakuasi korban menuju Puskesmas Beoga guna mendapat penanganan medis.
Sekitar Pukul 19.10 WIT, aparat keamanan selanjutnya melakukan penyisiran dan akhirnya menemukan saksi JS di sebuah sungai yag terletak di ujung bandara dalam keadaan masih hidup. (Red)
Kedua guru yang ditembak KKB bernama Oktovianus Rayo (43) dan Yonatan Raden (28). Keduanya merupakan guru yang bertugas di Kabupaten Puncak
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri saat ditemui di Jayapura pada Jumat (9/4/2021) pagi, membenarkan aksi pembakaran tiga sekolah tersebut pascapenembakan salah seorang guru bernama Oktovianus di Kampung Julukoma, Distrik Beoga.
Menurut Kapolda, pelaku yang terlibat adalah KKB pimpinan Sabinus Waker. ”Sekolah yang dibakar KKB meliputi SD Jambul, SMP Negeri 1 Beoga, dan SMA Negeri 1 Beoga. Para pelaku membakar ketiga sekolah ini pada pukul 18.15 WIT,” ungkap Kapolda Papua, Mathius.
Kapolda menambahkan bahwa pihaknya sudah menerjunkan tim ke Distrik Beoga untuk menindak tegas anggota KKB Sabinus Waker yang berasal dari Intan Jaya. Diketahui kelompok ini ke Beoga untuk bertemu dengan KKB pimpinan Lekagak Telenggen.
”Kelompok ini berjumlah 75 orang dan menguasai senjata api. Tim kami akan berupaya menghentikan aksi KKB yang menyebabkan Beoga tidak kondusif,” ujar Kapolda
Sebelumnya, KKB pimpinan Sabinus Waker menembak Oktovianus yang berprofesi sebagai guru SD pada pukul 09.30 WIT di Kampung Julukoma, Distrik Beoga. Pak Guru berusia 42 tahun ini meninggal di tempat karena terkena dua tembakan di tubuhnya.
Sehari kemudian, tepatnya hari Jumat (9/04/21), KKB kembali menembak seorang guru lainnya, bernama Yonatan Raden (28 Tahun).
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, penembakan KKB terhadap Yonatan Raden terjadi pada hari Jumat sekitar pukul 16.45 WIT, dimana ketika itu korban bersama saksi JS menggunakan sepeda motor berboncengan menuju Kampung Ongolan untuk mengambil terpal guna membungkus jenazah Oktovianus Rayo yang berada di Puskesmas Beoga.
Namun setibanya mereka di ujung bandara, tiba-tiba KKB menembak mereka 2 kali sehingga keduanya berusaha menghindari tembakan dengan melaju menuju Kampung Ongolan.
Selang beberapa saat kemudian terdengar bunyi tembakan dari arah belakang Koramil. Selanjutnya personel gabungan melakukan tembakan balasan ke arah belakang Koramil.
Pada sekitar 18.30 WIT, korban Yonatan Rade kemudian ditemukan meninggal dunia pas di depan rumah JS di Kampung Ongolan. Personel gabungan kemudian mengevakuasi korban menuju Puskesmas Beoga guna mendapat penanganan medis.
Sekitar Pukul 19.10 WIT, aparat keamanan selanjutnya melakukan penyisiran dan akhirnya menemukan saksi JS di sebuah sungai yag terletak di ujung bandara dalam keadaan masih hidup. (Red)
Tidak ada komentar
Posting Komentar