BREAKING NEWS
latest

728x90

468x60

header-ad

Klarifikasi Gereja Advent Hari Ketujuh Soal Penangkapan Oknum Pendeta Penyandang Dana KKB


SUARA.NABIRE - Klasis Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire melakukan klarifikasi di depan beberapa awak media di Kota Nabire pada hari Selasa (20/04/21) siang, terkait penangkapan oknum PK yang diberitakan salah satu media sebagai salah satu Gembala di Gereja Advent Hari Ketujuh di Nabire.

Klarifikasi tersebut difasilitasi oleh Polres Nabire yang dipimpin oleh Kapolres Nabire melalui Wakapolres, Kompol Samuel D. Tatiratu, SIK., serta didampingi oleh Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Nabire, Iptu Suparmin, S.Hi, Kasat Intelkam Polres Nabire, AKP I Made Sudarma, SH.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Klasis Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire, Pdt. Alan Sasary didampingi oleh Pdt Kalven Krey (Gembala Jemaat Memorial Kalibobo Klasis Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire ) dan Aleks Kamiroki (Ketua Pendidikan Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire) 

Klasis Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire menegaskan bahwa pemberitaan salah satu media nasional bahwa penangkapan terhadap tokoh agama berinisial PK selaku penyandang dana pembelian senmu pada kelompok KKB merupakan Gembala Gereja Advent Hari Ketujuh Klasis Nabire, adalah tidak benar.

"Berdasarkan database keanggotaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh daerah misi Papua, nama berinsial PK tersebut tidak tercatat keanggotannya. Dengan demikian organisasi Gereja tidak memiliki keanggotaan tersebut," demikian ungkap Pdt. Alex Kamiroki.

Data keanggotaan berdasarkan database adalah bukti yang digunakan oleh Gereja daerah misi Papua dan uni kawasan Indonesia Timur. Sehingga Pdt. Alex menegaskan bahwa Gereja Masehi Hari Ketujuh tidak terlibat sama sekali dalam persoalan yang dilaporkan oleh salah satu media yang sudah diketahui oleh publik.

"Himbauan kami dari Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire, kita tetap menjaga keamanan, kenyamanan dan kedamaian sesuai dengan perintah injil Matius 5:9, Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak allah," tutur Pdt. Alex.

Pdt. Alex juga berharap kepada pers untuk dapat menyampaikan berita tersebut kepada pers yang bersangkutan untuk dapat mengklarifikasi penyampaiannya agar tidak membuat salah tafsir publik terhadap Gereja Adevnt Hari Ketujuh Nabire

"Kami memohon bantuan dari seluruh pers atau wartawan untuk dapat mensosialisasikan sesuai dengan harapan bersama yang kita telah bicarakan di Polres Nabire," ujar Pdt. Alex

Pada tempat yang sama, Kapolres Nabire yang diwakili Wakapolres Nabire, Kompol Samuel, mengatakan bahwa terkait dengan klarifikasi Gereja Advent Hari Ketujuh Nabire pihaknya berharap terjalin sinergitas antara aparat dengan tokoh agama beserta insan media sebagai bagian dari mitra Polri, yang sedapat dan sesegera mungkin bisa menenangkan serta menyejukan situasi Kamtibmas di lapangan.

"Khusus untuk seluruh perwakilan rekan-rekan media agar bisa membantu menghubungi pihak terkait dalam hal ini pihak media online yang sudah terlanjur menyampaikan hal tersebut untuk segera di klarifikasi ke pihak Gereja agar bisa menyejukkan atau menenangkan suasana umat di lapangan, sehingga tidak menimbulkan gangguan kamtibmas dalam artian masalah baru," ujar Wakapolres.

Terkait penangkapan yang dilakukan oleh Satgas Polda dan Satgas Nemangkawi, Wakapolres Nabire membenarkan bahwa benar pada (19/04/21) sekitar Pukul 10.00 WIT pagi kemarin Tim Satgas melaksanakan penangkapan terhadap salah satu oknum masyarakat dengan insial PK.

"Bahwa memang benar pada saat dilaksanakan penangkapan terhadap Bapak PK tidak ada kegiatan kekerasan fisik atau verbal namun yang bersangkutan, bapak PK sangat koperatif dan setibanya di ruang kerja Wakapolres, yang bersangkutan sempat dikonfirmasi bahwa mengapa sampai diamankan oleh Tim Satgas, yang bersangkutan paham dan mengakui perbuatannya," tutur Wakapolres.

Selanjutnya oleh Wakapolres PK diarahkan ke Satreskrim Polres Nabire untuk segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Satgas Ops Nemangkawi. (Red)

Redaktur: Yubelince Pekey
« PREV
NEXT »

Tidak ada komentar