Dogiyai, SUARA.NABIRE l Betapa luhur hati seorang tenaga kesehatan (Mantri) bernama Yulianus Magai, yang menjalankan pengabdian kepada rakyat demi meningkatkan kesehatan bagi rakyat di pedalaman Mapia Tengah Kabupaten Dogiyai.
Pasalnya, apa yang dilakukan Yulianus merupakan bentuk pelayanan kesehatan tanpa mengharapkan biaya kepada masyarakat dari segala usia, mulai dari usia anak hingga pada ke usia lanjut.
Tidak hanya melakukan pelayanan pengobatan saja, bahwa demi menjaga masyarakat terhindar dari malaria, Yulianus sering membagikan kelambu kepada warga untuk mencegah penyakit yang disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anoples.
Ketika ditemui awak media ini, pada Rabu (03/02/2021), Yulianus mengatakan sudah seharusnya seorang Mantri sebagai pelayan kesehatan melayani sesama.
"Sama seperti guru, kami mantri juga harus melayani sesama dalam tugas mulia yang Allah kasih sehingga dalam kondisi apapun pelayanan kami terus jalan," ujar Yulianus.
Dikatakannya, jika seorang mantri tidak melayani, maka kelak ia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat nanti.
"Kalau kami tidak layani rakyat, berarti pada akhir zaman Allah akan tanya kenapa engkau tidak pernah layani domba Saya? Berarti tidak ada jawaban yang saya siapkan untuk menjawab pertanyaan itu," demikian ucapnya.
"Jadi, apa yang kita tanam, itu yang akan dituai," tegas Yulianus yang sudah lama mengabdikan dirinya di Mapia Diyeugi
Di tempat yang sama, Yonas Magai, salah seorang rekan Mantri, mengatakan bahwa seorang mantri seharusnya tidak melarikan diri dari tugas dan tanggungjawab.
Sehingga Yonas berharap kepada Pemerintah Daerah agar ke depannya bisa memperhatikan nasib para Tenaga Kesehatan dalam hal ini Mantri dan Suster yang mengabdi pada daerah terpencil.
"Kepada Pemerintah Daerah, kami tenaga kesehatan terutama Mantri dan Suster yang bertugas di daerah terpencil ini perlu diperhatikan baik perumahan, kendaraan, dan obat-obatan yang hendak kami mau layani kepada rakyat disana," tutur Yonas
Menurutnya, Kabupaten Dogiyai bisa dimekarkan karena adanya rakyat, bukan karena adanya pejabat
"Apalagi saat ini situasi pandemi Covid-19 ini membuat rakyat tidak bisa buat apa-apa dalam hal ketika mereka sakit hendak mau berobat ke kota sangatlah rumit, Supaya rakyat kita ini dalam keadaan sehat-sehat bisa beraktivitas seperti biasa itulah harapan saya bersama Rekan Mantri Yulianus Magai," demikian tutup Yonas (Red)
Kontributor: Musa Boma
Pasalnya, apa yang dilakukan Yulianus merupakan bentuk pelayanan kesehatan tanpa mengharapkan biaya kepada masyarakat dari segala usia, mulai dari usia anak hingga pada ke usia lanjut.
Tidak hanya melakukan pelayanan pengobatan saja, bahwa demi menjaga masyarakat terhindar dari malaria, Yulianus sering membagikan kelambu kepada warga untuk mencegah penyakit yang disebabkan parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anoples.
Ketika ditemui awak media ini, pada Rabu (03/02/2021), Yulianus mengatakan sudah seharusnya seorang Mantri sebagai pelayan kesehatan melayani sesama.
"Sama seperti guru, kami mantri juga harus melayani sesama dalam tugas mulia yang Allah kasih sehingga dalam kondisi apapun pelayanan kami terus jalan," ujar Yulianus.
Dikatakannya, jika seorang mantri tidak melayani, maka kelak ia akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat nanti.
"Kalau kami tidak layani rakyat, berarti pada akhir zaman Allah akan tanya kenapa engkau tidak pernah layani domba Saya? Berarti tidak ada jawaban yang saya siapkan untuk menjawab pertanyaan itu," demikian ucapnya.
"Jadi, apa yang kita tanam, itu yang akan dituai," tegas Yulianus yang sudah lama mengabdikan dirinya di Mapia Diyeugi
Di tempat yang sama, Yonas Magai, salah seorang rekan Mantri, mengatakan bahwa seorang mantri seharusnya tidak melarikan diri dari tugas dan tanggungjawab.
Sehingga Yonas berharap kepada Pemerintah Daerah agar ke depannya bisa memperhatikan nasib para Tenaga Kesehatan dalam hal ini Mantri dan Suster yang mengabdi pada daerah terpencil.
"Kepada Pemerintah Daerah, kami tenaga kesehatan terutama Mantri dan Suster yang bertugas di daerah terpencil ini perlu diperhatikan baik perumahan, kendaraan, dan obat-obatan yang hendak kami mau layani kepada rakyat disana," tutur Yonas
Menurutnya, Kabupaten Dogiyai bisa dimekarkan karena adanya rakyat, bukan karena adanya pejabat
"Apalagi saat ini situasi pandemi Covid-19 ini membuat rakyat tidak bisa buat apa-apa dalam hal ketika mereka sakit hendak mau berobat ke kota sangatlah rumit, Supaya rakyat kita ini dalam keadaan sehat-sehat bisa beraktivitas seperti biasa itulah harapan saya bersama Rekan Mantri Yulianus Magai," demikian tutup Yonas (Red)
Kontributor: Musa Boma
Tidak ada komentar
Posting Komentar